Skip to main content

Panggun Demokrasi Ala Mahasiswa Geomatika ITS



A. Pendahuluan
Menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Di dalam organisasi mahasiswa seperti BEM, BEM Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hak untuk memilih pemimpin sistem pemerintahan mahasiswa yang ada baik unsur Eksekutif maupun Legislatif. HIAMAGE-ITS sebagai salah satu HMJ yang ada di Institut Teknologi Sepuluh Nopemberjuga memiliki hak demikian,oleh karennya setiap tahunnya diadakan Pemilihan Umum untuk memilih anggota legislatif (Dalam AD ART HIMAGE-ITS disebut Badan Perwakilan Mahasiswa) dan Pimpinan eksekutif (Ketua Himpunan).

B. Alur Pelaksanaan Pemilu HIMAGE-ITS
HIMAGE-ITS memiliki alur pemilihan umum sebagai berikut:
1.BPM bersama Departemen Dalam Negeri menyiapkan Draf Standart Operational Procedure (Kerangka Acuan Kerja), Sebagai acuan penyelenggaraan pemilu tertulis yang utama setelah AD-ART Himpunan
2. Diadakan rembug warga untuk mengesahkan draf SOP Pemilu menjadi SOP Pemilu
3. BPM melakukan open recruitment dan uji kelayakan terhadap calon anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum), untuk selajutnya disahkan dengan Surat Ketetapan Kahima
4. KPU melakukan rapat internal untuk memilih ketua KPU
5. KPU melakukan open recruitmen dan uji kelayakan terhadap perangkat-perangkat pemilu lainnya yiatu Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Panitia Pemilihan Umum (PPU),untuk selanjutnya disahkan dengan surat ketetapan KPU
6. KPU mengeluarkan Surat Ketetapan yang memuat:

  • Timeline Pelaksanaan Pemilu
  • Persyaratan Pendaftaran Calon Ketua Himpunan
  • Persayaratan Pendaftaran Calon Anggota BPM
  • Daftar Pemilih Sementara ( setelah jangka waktu pengumuman tertentu, ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap)
  • Mekanisme teknis Kampanye (Lisan, debat, Tertulis, Cetak dan Elektronik)
  • Teknis Pemungutan suara dan Syarat suara dinyatakan syah
7. Pembukaan pendaftaran calon Kahima dan Calon Anggota bpm
8. Penutupan pendaftaran calon Kahima dan Calon Anggota bpm
9. Pengundian Nomor urut
10. Kampanye cetak dan elektronik
11. Kampanye Lisan dan debat terbuka
12. Hari tenang
13. Pemungutan Suara
14. Perhitungan Suara
15. Penetapan hasil pemilihan umum (Kahima terpilih dan Anggota BPM terpilih)

C. Logo Pemilu HIMAGE-ITS 2014
D. Calon Anggota BPM dan Calon Kahima pada Pemilu HIMAGE-ITS 2014


E. Euforia Pemilu HIMAGE-ITS 2014
Pemilu HIMAGE-ITS 2014 membawa tagline "HIMAGE-ITS Meligkari", karena berdasarkan analisa elemen pemilu, cara pemungutan suara tahunsebelumnya yaitu dengan cara mencoblos menyebabkan banyak terjadinya suara yang tidak syah, karena coblosan yang akhirya merusak surat suara. Berikut poster-poster yang yang mewarnai selama dilaksakannya kegiata Pemilu:

1. Poster Debat Terbuka
2. Poster Perhitungan Suara

3. Poster Kuorum Perhitungan Suara


4. Poster Penyampaian Visi-Misi / Hearing masing-masing Calon


5. Poster Marchendize Pemilu HIMAGE-ITS 2014


6. Karikatur Ketua PPU untuk mengundang Anggota HIMAGE-ITS


7. Poster pasca pengumuman Hasil Pemilu


menurut saya pelaksanaan Pemilu HIMAGE-ITS tahun 2014, sudah baik hanya saja antusiasme anggota dalam pencalonan diri sebagai Anggota BPM masih kurang, dibuktikan dengan pengunduran batas akhir pendaftaran BPM karena belum semua angkatan mengirimkan perwakilannya.

VIVAT HIMAGE-ITS
TERIMA KASIH, SELAMAT BERKARYA !
Surabaya, 28 Mei 2016
Dedy Kurniawan (Anggota KPU HIMAGE-ITS 2014)


Mohon melampirkan sumber penulisan materi jika menggunakannya, dan mohon Berikan komentar baik kritik maupun saran :D

Comments

Popular posts from this blog

Simbologi Garis Batas Administrasi

Pendahuluan Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalu entri pada blog ini. Kronologi munculnya blog ini adalah pada suatu hari saya mendapatkan pekerjaan pembuatan peta administrasi suatu desa, nah dalam tahapterakhir penyajiannya sebelum penyetakan yaitu tahap layouting (pengaturan tata letak peta), saya mengalami kendala dalam melakukan symbologi (pembuatan simbol-simbol ) pada peta. Poin masalahnya terletak pada pembuatan simbol garis batas administrasi. Kita semua tahu dan paham bahwa garis-garis batas administrasi pada peta harus dibedakan sesuai tingkat administrasinya. Misalnya garis batas antar negara tentu berbeda dengan garis batas antar provinsi, garis batas antar provinsi tentu berbeda dengan garis batas antar kabupaten/kota begitu seterusnya sampai batas administrasi terendah (Rukun Tetangga misalnya). Salah satu aturan tertulis yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (PERKABIG) No 3 Tahun 201

Membuat Nomor Halaman Romawi dan Angka Arab dalam Satu File

A. Pendahuluan Setelah sharing cara membuat Daftar Isi dengan bantuan Microsoft Word Kemarin , Entri kali ini akan membahas cara enomoran halaman pada karya tulis. Karya tulis umumnya meminta penomoran dalam 2 jenis angka, yaitu Angka Romawi (i, ii, iii dst.) dan Angka Arab / Biasa (1, 2, 3 dst.). Namun kadang juga terdapat karya tulis yang memiliki aturan penomoran halaman yang rumit. Kita menngunakan contoh, aturan Penulisan Nomor Halaman pada Laporan Tugas Akhir di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya sebagai berikut: 1. Bagian Awal diberi halaman dengan angka Romawi dengan huruf  kecil (i, ii, iii, iv, v,... dst) diletakkan pada bagian bawah di tengah  halaman 2. Bagian Inti/Pokok atau Batang Tubuh dan Akhir diberi nomor urut  dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1 dan dimulai dari bab  Pendahuluan sampai dengan lampiran 3. Nomor halaman ditulis diatas (header) sebelah kanan untuk  halaman gasal dan sebelah kiri untuk halaman genap, kecuali  halaman pe

Hati-hati dengan kata "Halah" dan "Sek"

Proses penyelesaian tugas akhir beserta pernak perniknya di semester 8 ini membuat saya sadar dengan bahayanya kata-kata bahasa jawa "Halah" dan "Sek" (dalam Bahasa Indonesia diartikan "Kan Masih" atau "Nanti Saja" ). Biasanya kata-kata tersebut kita gunakan utuk menjawab pertayaan lawan bicara kita ketika kita diajak untuk mengerjakan sesuatu, misalnya seperti dialog berikut: Lawan Bicara: Ayo Sholat Rek, Wes Adzan KaeLo (Ayo Sholat, sudah adzan itu lho !) Kita: Halah sek gurung komat, sholat engko ae (Kan masih belum Iqomah, sholat nanti saja !) atau dialog ini: Lawan Bicara: Ayo sinau bareng, sesok enek kuis lho (Ayo Belajar bersama, besok kan ada kuis !) Kita: Halah bengi sek dowo, Engko wae sinaune (Kan malam masih panjang, nanti saja belajarnya!) intinya kata "Halah" dan "Sek"itu digunakan karena kita ingin menunda untuk melakukan sesuatu. Nah pada entri ini saya ceritakan pengalaman saya karena serin