Skip to main content

Matur Suwun ITS


24 September 2016, Alhamdulillah, Allah memberikan nikmatya kembali kepada saya, Ijazah Sarjana Teknik dari salah satu perguruan tinggi teknik terbaik di Nusantara, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Dalam benak saya terbayang pengalaman saya dahulu menjadi panitia wisuda sejak kami diangkat menjadi Anggota Biasa Himpunan (“Warga”) HIMAGE-ITS, pada tanggal 19 Maret 2013, sampai tahun 2015 (Wisuda ITS 107, 108, 109, 110). 

Hal yang paling bahagia kala jadi panitia wisuda, ketika para wisudawan tersenyum dan merasa puas, dengan acara dari kami serta video dokumentasi kegiatan yang keren !.
.......................................................................................................................................
Hari ini Alhamdulillah, udah bisa ngrasakin yang mau wisuda, bukan panitia lagi. Hari ini, saya merasakan keribetan seseorang yang akan mengikuti upacara wisuda, mulai memakai baju toga, kaba,  gordon dan topi toga. Setelah sampai Graha Sepuluh Nopember, harus antri sesuai nomor kursi masing masing, sampai akhirnya mulailah acara upacara Wisuda ITS ke-114
.......................................................................................................................................
Awal acara biasa sih mulai Prosesi Institut (Rektor, Pimpinan, Senat dan MWA), Menyanyi lagu kebangsaan, Pembecaan SK Rektor dan persembahan UKM-UKM dari ITS. Sampai pada akhirnya tibalah saat yang paling menegangkan, baru pertama seumur hidup saya, yaitu menerima ijazah sarjana dari Dekan Fakultas, serta bersalaman dengan Rektor. Sebenernya biasa aja sih, tinggal maju sesuai urutan, tapi ditayangkan dalam 2 layar besar dan direkam dalam video wisuda serta difoto. Deg..degan banget gimana kalau salah blocking yak... gimana kalau lupa salaman Rektor yak (Pernah kejadian). Huhh.... tibalah giliran saya, bismillah... maju dah.. Pret... prettt akhirnya selesai juga  ini hasilya :

Menerima Ijazah dari Dekan FTSP, Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc., Ph.D

Bersalaman dengan Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Joni Hermana, M.Sc, ES., Ph.D.

Semoga ilmunya barokah, bermanfaat untuk Indonesia, buat yang belum wisuda segera nyusul yak... wajib 115 pokoknya. Salam Geoid 2012, see you on top rekkk!

Surabaya, 26 Oktober 2016
Dedy Kurniawan



Comments

Popular posts from this blog

Simbologi Garis Batas Administrasi

Pendahuluan Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalu entri pada blog ini. Kronologi munculnya blog ini adalah pada suatu hari saya mendapatkan pekerjaan pembuatan peta administrasi suatu desa, nah dalam tahapterakhir penyajiannya sebelum penyetakan yaitu tahap layouting (pengaturan tata letak peta), saya mengalami kendala dalam melakukan symbologi (pembuatan simbol-simbol ) pada peta. Poin masalahnya terletak pada pembuatan simbol garis batas administrasi. Kita semua tahu dan paham bahwa garis-garis batas administrasi pada peta harus dibedakan sesuai tingkat administrasinya. Misalnya garis batas antar negara tentu berbeda dengan garis batas antar provinsi, garis batas antar provinsi tentu berbeda dengan garis batas antar kabupaten/kota begitu seterusnya sampai batas administrasi terendah (Rukun Tetangga misalnya). Salah satu aturan tertulis yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (PERKABIG) No 3 Tahun 201

Membuat Nomor Halaman Romawi dan Angka Arab dalam Satu File

A. Pendahuluan Setelah sharing cara membuat Daftar Isi dengan bantuan Microsoft Word Kemarin , Entri kali ini akan membahas cara enomoran halaman pada karya tulis. Karya tulis umumnya meminta penomoran dalam 2 jenis angka, yaitu Angka Romawi (i, ii, iii dst.) dan Angka Arab / Biasa (1, 2, 3 dst.). Namun kadang juga terdapat karya tulis yang memiliki aturan penomoran halaman yang rumit. Kita menngunakan contoh, aturan Penulisan Nomor Halaman pada Laporan Tugas Akhir di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya sebagai berikut: 1. Bagian Awal diberi halaman dengan angka Romawi dengan huruf  kecil (i, ii, iii, iv, v,... dst) diletakkan pada bagian bawah di tengah  halaman 2. Bagian Inti/Pokok atau Batang Tubuh dan Akhir diberi nomor urut  dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1 dan dimulai dari bab  Pendahuluan sampai dengan lampiran 3. Nomor halaman ditulis diatas (header) sebelah kanan untuk  halaman gasal dan sebelah kiri untuk halaman genap, kecuali  halaman pe

Hati-hati dengan kata "Halah" dan "Sek"

Proses penyelesaian tugas akhir beserta pernak perniknya di semester 8 ini membuat saya sadar dengan bahayanya kata-kata bahasa jawa "Halah" dan "Sek" (dalam Bahasa Indonesia diartikan "Kan Masih" atau "Nanti Saja" ). Biasanya kata-kata tersebut kita gunakan utuk menjawab pertayaan lawan bicara kita ketika kita diajak untuk mengerjakan sesuatu, misalnya seperti dialog berikut: Lawan Bicara: Ayo Sholat Rek, Wes Adzan KaeLo (Ayo Sholat, sudah adzan itu lho !) Kita: Halah sek gurung komat, sholat engko ae (Kan masih belum Iqomah, sholat nanti saja !) atau dialog ini: Lawan Bicara: Ayo sinau bareng, sesok enek kuis lho (Ayo Belajar bersama, besok kan ada kuis !) Kita: Halah bengi sek dowo, Engko wae sinaune (Kan malam masih panjang, nanti saja belajarnya!) intinya kata "Halah" dan "Sek"itu digunakan karena kita ingin menunda untuk melakukan sesuatu. Nah pada entri ini saya ceritakan pengalaman saya karena serin