Pada
kesempatan kali ini saya akan sedikit memaparkan salah satu cara mengikuti
kegiatan pemetaan partisipatif yang berbasi platform OpenStreetMap. Sedikit
review OpenStreetMap adalah ”a free, open, editable map of the whole
world”. Intinya melalui
platform ini kita semua dari bebagai kalangan diberikan untuk menambahkan dan
menggunakan data spasial. Untuk informasi lebih lengkap seputar OpenStreetMap
terdapat pada https://www.openstreetmap.org/about. Langkah-langkah yang
dilakukan untuk memulai berpartisipasi pada OpenStreetMap adalah membuat akun.
Sebelum membuat akun pertama yang disiapkan adalah alamat email yang masih
aktif, karena dalam proses sign-up dan verifikasi pendaftaran menggunakan
autentifikasi email. Langkah-langkah yang digunakan untuk pendafataran akun
OpenStreetMap adalah sebagai berikut:
Pendahuluan Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalu entri pada blog ini. Kronologi munculnya blog ini adalah pada suatu hari saya mendapatkan pekerjaan pembuatan peta administrasi suatu desa, nah dalam tahapterakhir penyajiannya sebelum penyetakan yaitu tahap layouting (pengaturan tata letak peta), saya mengalami kendala dalam melakukan symbologi (pembuatan simbol-simbol ) pada peta. Poin masalahnya terletak pada pembuatan simbol garis batas administrasi. Kita semua tahu dan paham bahwa garis-garis batas administrasi pada peta harus dibedakan sesuai tingkat administrasinya. Misalnya garis batas antar negara tentu berbeda dengan garis batas antar provinsi, garis batas antar provinsi tentu berbeda dengan garis batas antar kabupaten/kota begitu seterusnya sampai batas administrasi terendah (Rukun Tetangga misalnya). Salah satu aturan tertulis yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (PERKABIG) No 3 Tahun 201
Comments
Post a Comment