Skip to main content

PENGOLAHAN CITRA LANDSAT DENGAN ENVI

ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu sistem pengolahan citra digital penginderaan jauh berbayar yang dibuat oleh Research System, Inc (RSI). Dalam bahasan ini digunakan Software ENVI versi 5.1 yang memiliki tampilan awal opening seperti Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Tampilan Awal Envi

Setelah proses instalasi secara otomatis dalam anda akan terdapat dua jenis ENVI yaitu, Envi clasic dan Envi biasa, berdasarkan pengalaman saya setelah menggunakan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, Envi biasa lebih mudah dimengerti ketika kita belajar mengolah citra satelit dengan panduan langkah tertentu dan mengingatnya karena window pengolahan hanya satu window seperti tampilan tampilan Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Jendela Kerja Utama Envi Biasa

sedangkan ENVI clasic mengharuskan kita bekerja dalam banyak window, karena window utama hanya terdiri dari beberapa menu bar seperti Gambar 3, dan keseluruhan window ketika mengolah citra seperti Gambar 4 berikut:

Gambar 3. Jendela Utama Envi Clasic

Gambar 4. Jendela-jendela dalam pengolahan Citra dengan Envi Clasik

baiklah, langsung saja kita mulai pengolahan-pengolahan yang umum dilakukan pada ENVI 5.1 dengan data Citra Landsat 8. Umumnya langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan citra satelit dengan citra satelit ladsat adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan Citra Satelit
2. Melakukan Koreksi Radiometrik
3. Melakukan Pemotongan/ Subset/ Croping
4. Melakukan Kombinasi Band/kanal
4. Melakukan Pansharpening Citra
5. Melakukan Klasifikasi Terbimbing
6. Melakukan export hasil klasifikasi

1. Menyiapkan Citra Satelit
Berikut saya gunakan citra satelit daerah Pulau Sapudi

Gambar 5. 
2. Melakukan Koreksi Radiometrik








Comments

  1. mas aku mau tanya
    bagaimana yaa caranya pansharp citra hasil koreksi radiometrik agar terlihat baik
    saya sudah mencoba pansharpening hasil koreksi radiometrik tetapi yang muncul malah citranya bukan warna true color
    mohon dijawab mas :)

    ReplyDelete
  2. Mas mohon bagi tutorialnya ke email fiqri20@gmail.com
    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
  3. mas mohon tutorial penggunaanya ke email syadi7336@gmail.com
    terima kasih mas masih pemula

    ReplyDelete
  4. mas, mohon tutorialnya di share ke darmawansb15@gmail.com. Terima kasih atas bantuannya.

    ReplyDelete
  5. mas mohon tutorialnya di share ke raniistiqomah105@gmail.com terimakasih banyak mas

    ReplyDelete
  6. Mas, mohon tutorialnya di share ke amandaagungbudiman@gmail.com terimakasih banyak mas

    ReplyDelete
  7. Mas, mohon tutorialnya di share ke msuhermat@gmail.com terimakasih banyak mas

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Simbologi Garis Batas Administrasi

Pendahuluan Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalu entri pada blog ini. Kronologi munculnya blog ini adalah pada suatu hari saya mendapatkan pekerjaan pembuatan peta administrasi suatu desa, nah dalam tahapterakhir penyajiannya sebelum penyetakan yaitu tahap layouting (pengaturan tata letak peta), saya mengalami kendala dalam melakukan symbologi (pembuatan simbol-simbol ) pada peta. Poin masalahnya terletak pada pembuatan simbol garis batas administrasi. Kita semua tahu dan paham bahwa garis-garis batas administrasi pada peta harus dibedakan sesuai tingkat administrasinya. Misalnya garis batas antar negara tentu berbeda dengan garis batas antar provinsi, garis batas antar provinsi tentu berbeda dengan garis batas antar kabupaten/kota begitu seterusnya sampai batas administrasi terendah (Rukun Tetangga misalnya). Salah satu aturan tertulis yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (PERKABIG) No 3 Tahun 201

Membuat Nomor Halaman Romawi dan Angka Arab dalam Satu File

A. Pendahuluan Setelah sharing cara membuat Daftar Isi dengan bantuan Microsoft Word Kemarin , Entri kali ini akan membahas cara enomoran halaman pada karya tulis. Karya tulis umumnya meminta penomoran dalam 2 jenis angka, yaitu Angka Romawi (i, ii, iii dst.) dan Angka Arab / Biasa (1, 2, 3 dst.). Namun kadang juga terdapat karya tulis yang memiliki aturan penomoran halaman yang rumit. Kita menngunakan contoh, aturan Penulisan Nomor Halaman pada Laporan Tugas Akhir di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya sebagai berikut: 1. Bagian Awal diberi halaman dengan angka Romawi dengan huruf  kecil (i, ii, iii, iv, v,... dst) diletakkan pada bagian bawah di tengah  halaman 2. Bagian Inti/Pokok atau Batang Tubuh dan Akhir diberi nomor urut  dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1 dan dimulai dari bab  Pendahuluan sampai dengan lampiran 3. Nomor halaman ditulis diatas (header) sebelah kanan untuk  halaman gasal dan sebelah kiri untuk halaman genap, kecuali  halaman pe

Hati-hati dengan kata "Halah" dan "Sek"

Proses penyelesaian tugas akhir beserta pernak perniknya di semester 8 ini membuat saya sadar dengan bahayanya kata-kata bahasa jawa "Halah" dan "Sek" (dalam Bahasa Indonesia diartikan "Kan Masih" atau "Nanti Saja" ). Biasanya kata-kata tersebut kita gunakan utuk menjawab pertayaan lawan bicara kita ketika kita diajak untuk mengerjakan sesuatu, misalnya seperti dialog berikut: Lawan Bicara: Ayo Sholat Rek, Wes Adzan KaeLo (Ayo Sholat, sudah adzan itu lho !) Kita: Halah sek gurung komat, sholat engko ae (Kan masih belum Iqomah, sholat nanti saja !) atau dialog ini: Lawan Bicara: Ayo sinau bareng, sesok enek kuis lho (Ayo Belajar bersama, besok kan ada kuis !) Kita: Halah bengi sek dowo, Engko wae sinaune (Kan malam masih panjang, nanti saja belajarnya!) intinya kata "Halah" dan "Sek"itu digunakan karena kita ingin menunda untuk melakukan sesuatu. Nah pada entri ini saya ceritakan pengalaman saya karena serin