Skip to main content

10 Tahun Menjadi Alumni

Assalamualaikum, Alhamdulillah Allah masih memberikan nikmat sehat dan waktu luang kepada saya sehingga dapat menambah entri baru ini di blog saya. Entri baru ini saya tulis untuk memperingati 10 tahun sudah lulus dari sekolah tingkat dasar dan telah berhasilnya kami (Alumni 2006) membentuk group komunikasi di aplikasi WhatsApp (kalau ada yang belum masuk bisa PM saya). Selain itu untuk memperingati Hari Guru Nasional sekaligus ulang tahun PGRI ke-71 yang jatuh pada hari ini Jumat, 25 November 2016. Tapi sebelumnya saya mohon maaf karena foto-foto yang ditampilkan pada entri ini bukan foto asli saat saya masih menjadi siswa, melainkan foto –foto MI di tahun 2010-an yang saya dapatkan dari akun FB MI Sunan Ampel.

Gambar 1. Suasana Halaman MI Sunan Ampel, Wonorejo, Semanding, Pagu

Madarasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Ampel, adalah sekolah tingkat dasar yang turut mendidik saya, sampai menjadi seperti sekarang. Sekolah ini terletak di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Pagu. Alasan orang tua saya dulu memasukkan saya ke sekolahan ini adalah agar saya mendapatkan pendidikan lebih, khususnya ilmu agama. Maklum di sekolah ini, selain terdapat materi khusus madrasah (seperti; Bahasa Arab, Al Quran Hadist, Fiqih, Aqidah Ahlaq dan Sejarah Kebudayaan Islam),juga terdapat materi-materi agama tambahan seperti Kitab Mabadi, Kitab Aqidatul Awam, Nahwu dan Sharaf, dan Hadist (Mohon maaf jika terdapat salah penulisan dan/atau penyebutan). Jadi, siswa sekolah ini masuk pukul 06.30 WIB untuk mendapatkan materi agama tambahan tadi, lalu selanjutnya pukul 07.00 baru mulai mendapatkan materi umum madrasah ibtidaiyah (waktu tersebut, saat saya masih bersekolah, untuk sekarang saya kurang tahu).
Selain mendapatkan pendidkan formal dan agama, sekolah ini juga menyediakan sarana pendidikan softskill yang keren. Yang pernah saya rasakan saat menjadi siswa adalah di Ekstrakurikuler Pramuka. Di pramuka saya mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang membuat saya benar-benar menghargai pertemanan, kerjasama,disiplin dan kreativitas. Dengan ekstrakurikuler ini saya mendapatkan pengalaman kompetisi di tingkat kecamatan, bahkan regional (hampir se-kabupaten hehe...). Dalam pramuka ini juga kami dilatih untuk mampu beradaptasi dalam situasi dan kondisi baru, misalnya dalam kegiatan penjelajahan kami (tempat penjelajahan paling hits, Kendal, semacam lingkungan pintu air, hehe...).

Gambar 2.a. Pramuka Prestatif MI Sunan Ampel

Gambar 2.b. Pembekalan sebelum penjelajahan di Kedal

Sebagai sekolah madrasah tentunya MI Sunan Ampel wajib membekali siswanya dengan ilmu agama dasar yang mumpuni, untuk menumbuhkan semangat itu setiap tahunnya diadakan perlombaan sholat, hafalan surat pendek, tartil Al Quran dll... untuk mewakili MI dalam lomba serupa di tingkat kecamatan. Sekilas info ya... MI Kami sering banget jadi juara umum di ajang ini.
MI Sunan Ampel juga memberikan pengajaran kesenian yang sangat menyenangkan, tercatan selama menjadi siswa saya pernah membuat kerajinan-kerajinan diantaranya; Bubur Kertas bentuk hewan, Ukiran Sabun Batangan, Patung Tanah Liat, Lomba Baca Puisi, Musik dengan Recorder dll...
MI Sunan Ampel juga mengajarkan semangat berwirausaha, tercatat dalam event KTS saya bersama teman-teman pernah berjualan berbagai produk, seperti; Telur Puyuh Rebus dan Rujak Buah. Buat anak cewek juga diadakan lomba memasak setiap tahunnya. Tidak hanya itu, semangat berkompetisi kami juga terus dipacu, setiap minggu diadakan penilaian kelas terbersih yang diumumkan setiap minggunya saat upacara hari senin.

Gambar 3. Lomba Memasak 

MI Sunan Ampel juga memberikan sarana hiburan siswa, guru dan warga sekitar, dalam event KTS juga, diadakan panggung pertunjukkan siswa, masih teringat jelas kami bekerja sama menata bangku untuk dijadikan panggung pertunjukan pada acara tersebut.

Gambar 4. Panggung KTS 


Salah satu pengalaman kocak yang masih saya ingat sampai sekarang adalah saat kelas kami kebagian menjadi petugas upacara, kebetulan saya mendapat tugas sebagai dirijen tim paduan suara untuk membawakan lagu Indonesia Raya, nah saat kami menyanyi hampir selasai, tapi kondisinya bendera masih agak jauh dari puncak tiang, akhirya saya berinisiatif untuk mengulang lagi bagian akhir lagu, sehingga yang biasanya Cuma dinyanyikan 2 kali, menjadi dinyanyikan 3 kali. Akhirnya setelah upacara selesai saya dimarahi oleh pembina saya hehe......

Gambar 5. Beberapa Guru (Bu Qol, Pak Khoiri, Bu Rob, Pak Niam, Bu Anik)

Gambar 6. Pak Zaenal (Menjadi Imam), Kepala Sekolah MI Sunan Ampel saat itu

Spesial untuk guru-guru saya di MI Sunan Ampel, saya mengucapkan terima kasih yang sebesarnya sudah mendidik saya selama menjadi siswa, sampai bisa membuat saya seperti ini. Khususon buat gru terkeren yang sangat menginspirasi saya yaitu Pak Warsono. Guru Penjas, Kertakes dan Bahasa Indonesia sekaligus Pembina Pramuka yang super keren dan kreatif. Karena beliau saya merasakan manisnya menjadi siswa sekolah dasar yang masih terkenang sampai saat ini.

Gambar 7. Guru Keren (Pak Warsono-Tengah)

Daftar Nama Teman Sekelas



Dedy Kurniawan
Alumni MI Sunan Ampel Tahun 2006

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Simbologi Garis Batas Administrasi

Pendahuluan Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi melalu entri pada blog ini. Kronologi munculnya blog ini adalah pada suatu hari saya mendapatkan pekerjaan pembuatan peta administrasi suatu desa, nah dalam tahapterakhir penyajiannya sebelum penyetakan yaitu tahap layouting (pengaturan tata letak peta), saya mengalami kendala dalam melakukan symbologi (pembuatan simbol-simbol ) pada peta. Poin masalahnya terletak pada pembuatan simbol garis batas administrasi. Kita semua tahu dan paham bahwa garis-garis batas administrasi pada peta harus dibedakan sesuai tingkat administrasinya. Misalnya garis batas antar negara tentu berbeda dengan garis batas antar provinsi, garis batas antar provinsi tentu berbeda dengan garis batas antar kabupaten/kota begitu seterusnya sampai batas administrasi terendah (Rukun Tetangga misalnya). Salah satu aturan tertulis yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (PERKABIG) No 3 Tahun 201

Membuat Nomor Halaman Romawi dan Angka Arab dalam Satu File

A. Pendahuluan Setelah sharing cara membuat Daftar Isi dengan bantuan Microsoft Word Kemarin , Entri kali ini akan membahas cara enomoran halaman pada karya tulis. Karya tulis umumnya meminta penomoran dalam 2 jenis angka, yaitu Angka Romawi (i, ii, iii dst.) dan Angka Arab / Biasa (1, 2, 3 dst.). Namun kadang juga terdapat karya tulis yang memiliki aturan penomoran halaman yang rumit. Kita menngunakan contoh, aturan Penulisan Nomor Halaman pada Laporan Tugas Akhir di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya sebagai berikut: 1. Bagian Awal diberi halaman dengan angka Romawi dengan huruf  kecil (i, ii, iii, iv, v,... dst) diletakkan pada bagian bawah di tengah  halaman 2. Bagian Inti/Pokok atau Batang Tubuh dan Akhir diberi nomor urut  dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1 dan dimulai dari bab  Pendahuluan sampai dengan lampiran 3. Nomor halaman ditulis diatas (header) sebelah kanan untuk  halaman gasal dan sebelah kiri untuk halaman genap, kecuali  halaman pe

Hati-hati dengan kata "Halah" dan "Sek"

Proses penyelesaian tugas akhir beserta pernak perniknya di semester 8 ini membuat saya sadar dengan bahayanya kata-kata bahasa jawa "Halah" dan "Sek" (dalam Bahasa Indonesia diartikan "Kan Masih" atau "Nanti Saja" ). Biasanya kata-kata tersebut kita gunakan utuk menjawab pertayaan lawan bicara kita ketika kita diajak untuk mengerjakan sesuatu, misalnya seperti dialog berikut: Lawan Bicara: Ayo Sholat Rek, Wes Adzan KaeLo (Ayo Sholat, sudah adzan itu lho !) Kita: Halah sek gurung komat, sholat engko ae (Kan masih belum Iqomah, sholat nanti saja !) atau dialog ini: Lawan Bicara: Ayo sinau bareng, sesok enek kuis lho (Ayo Belajar bersama, besok kan ada kuis !) Kita: Halah bengi sek dowo, Engko wae sinaune (Kan malam masih panjang, nanti saja belajarnya!) intinya kata "Halah" dan "Sek"itu digunakan karena kita ingin menunda untuk melakukan sesuatu. Nah pada entri ini saya ceritakan pengalaman saya karena serin